nusakini.com - Di tahun 2020 ini, kabupaten yang berpartisipasi dalam Program READSI harus serius bekerja kerja keras untuk mencapai target realisasi anggaran daerah (on granting) minimal sebesar 95% lebih baik dari realisasi tahun sebelumnya yaitu sebesar 76%. Hal ini ditekankan oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Ir. Bustanul Arifin Caya M.D.M pada Pertemuan Konsolidasi Laporan Keuangan I Program READSI di Hotel Santika, Serpong 5 Februari 2020. Bahkan Bustanul juga menekankan agar kegiatan READSI harus mendukung program utama Kementerian Pertanian Kostratani dan Pengembangan Pengusaha Tani Muda Milineal untuk meningkatkan kesejahteraan petani. 

Dalam pertemuan tersebut, telah dipilih penanggung jawab/Liaison Officer (LO) provinsi dan kabupaten untuk melaksanakan tugas secara komperhensif agar pengawalan kegiatan tahun 2020 lebih intensif dan substantif demi keberhasilan pelaksanaan program READSI, baik di Pusat dan Daerah. Penunjukan LO tersebut juga sebagai sarana untuk meningkatkan komunikasi dan arus informasi, ujar Bustanul. Para LO yang telah dipilih agar ikut membantu melaksanakan pengawalan kegiatan di daerah, di samping Tim Teknis yang berasal dari 10 UPT Pelatihan Pertanian Pusat sehingga Program READSI ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas

Selain itu, peserta juga ikut menyaksikan pemutaran video profil Puslatan dengan konten e-learning yang sedang dikembangkan. Dengan adanya e-learning di dalam dashboard web Puslatan, diharapkan ada 40 pelatihan yang dapat di akses sehingga nantinya peserta dapat belajar sendiri.

Di akhir sambutannya, Bustanul optimis bahwa sepuluh tahun ke depan semua akses menjadi online, cara konvesional pasti akan jauh ketinggalan. Untuk itu kita harus terus mengupgrade cara kerja kita supaya cepat dan efisien serta wajib menguasai informasi dan teknologi agar tidak ketinggalan. (Nur Fajar)